Anies Ketua Mayor Summit Urban 20 Angkat 6 Isu Krusial
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ditunjuk sebagai ketua Mayor Summit Urban 20, yang akan digelar di Jakarta tahun 2022.
Mayor Summit U20 merupakan forum diskusi para pemimpin kota yang hasil pembahasannya menjadi pesan kolektif bagi para pemimpin negara-negara G20 mengenai pembangunan dan peran kotadi sektor ekonomi dan politik.
Anies telah menyusun enam agenda pembahasan yang akan menjadi bahan penentuan acara tersebut mulai dari tantangan pandemi hingga masa depan dunia kerja. Dia mengemas pembahasan dengan tema "Recover Together, Recover Stronger".
Pertama, mengenai kebutuhan terhadap perumahan yang menunjang produktivitas penghuni dengan harga terjangkau.
"Tren global menunjukkan meningkatnya permintaan untuk memiliki rumah yang tidak hanya mampu menjaga kesehatan penghuninya, tetapi juga cocok untuk menunjang produktivitas," jelas Anies dalam keterangan tertulisnya.
Hal itu menurut Anies penting lantaran kii semakin banyak orang yang memutuskan untuk terus bekerja dari rumah. "Jadi, perumahan semacam ini pasti harus terjangkau," kata Anies.
Kedua terkait masa depan industri properti. Pada 2020, kontribusi sektor properti di kawasan perkotaan di seluruh dunia menurun sebanyak 29 persen. Pemandangan kantor-kantor kosong juga mulai mewarnai Jakarta.
Untuk itu, menurut Anies, perlu dipikirkan kembali masa depan industri properti di kota-kota di seluruh dunia.
Kemudian yang ketiga soal akses mobilitas berkelanjutan untuk semua orang. Pandemi Covid-19 dan perubahan iklim memaksa kota mempertimbangkan kembali hubungan antara mobilitas, ruang kota, dan kesehatan.
"Dan sekarang, pertanyaan yang muncul bukanlah tentang bagaimana kota menyediakan infrastruktur untuk menopang mobilitas, melainkan bagaimana kota memastikan akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan. Jadi itu masalah yang perlu kita pikirkan," lanjut Gubernur DKI itu.
Adapun yang keempat, mengenai masa depan dunia kerja. Salah satu dampak dari pandemi adalah meningkatnya pengangguran secara global sebesar 1,1 persen.
Di sisi lain, muncul permintaan akan keterampilan baru yang mampu mendukung industri hijau dan ekonomi digital yang menjanjikan.
"Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kota dapat mengakomodasi transformasi di pasar tenaga kerja untuk masa depan yang lebih hijau?" tambah Anies.
Kemudian yang kelima, kurangnya interaksi sosial selama masa pandemi yang berdampak pada kesehatan mental warga. Karantina di rumah dalam jangka panjang dan fenomena bekerja dari rumah, dapat menyebabkan kelelahan dan juga meningkatnya perundungan secara daring.
Poin terakhir yang diutarakan Anies adalah meningkatnya jumlah anak yatim saat pandemi. Sejauh ini, setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat Covid-19.
Hal itu membuat anak-anak kehilangan pengasuh primer dan sekunder mereka. Untuk itu, Anies berkata, perlu dipikirkan bagaimana memfasilitasi masa depan anak-anak yang kehilangan anggota keluarga dalam pertempuran Covid-19.
"Jadi dengan adanya enam masalah ini, inilah saatnya untuk bercermin. Inilah waktunya untuk menata ulang. Namun, yang paling penting, inilah saatnya untuk bertindak bersama. Karena masa depan kota ada di tangan semua orang," paparnya.
Dalam kesempatan itu, Anies melanjutkan pesan-pesan yang berhubungan dengan People-Planet-Prosperity (3P).
"Jakarta akan melanjutkan pesan-pesan menarik mengenai ketiga P tersebut ," tutur Anies.
Ia berharap bisa bekerja sama dengan semua pihak terkait seperti para pemimpin kota U20, penyelenggara, dan mintra untuk memperkuat suara kolektif dalam Presidensi Indonesia pada G20 berikutnya.
(nis/gil)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "Anies Ketua Mayor Summit Urban 20 Angkat 6 Isu Krusial"
Post a Comment