Momentum Pemulihan Ekonomi BNI Proyeksikan NIM 49 di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia- Pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal II-2021 memberikan sinyal positif bagi bisnis perbankan. Sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi kinerja PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga mengalami pertumbuhan yang positif yang tercermin dari Fee Based Income yang tumbuh 12% dan mendorong pertumbuhan PPOP.

"Selain itu, dengan melihat perkembangan permintaan kredit yang berangsur pulih seiring dengan pemulihan ekonomi, kami memperkirakan pertumbuhan kredit di akhir tahun 2021 berada di kisaran 5-7% yang tentunya tetap tumbuh dengan prudent dan kualitas yang baik," kata Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini, Senin (6/9/2021).

Kemudian dengan adanya strategi transformasi yang telah dilakukan seperti meluncurkan new mobile banking dan peluncuran Xpora, diperkirakan bisa mendorong kinerja perusahaan hingga akhir tahun. Hingga akhir 2021, Net Interest Margin (NIM) BNI diproyeksikan 4,7-4,9% sejalan dengan CASA Ratio perusahaan yang kini di atas 65%.


"Pada prediksi awal, kami memperkirakan di akhir tahun 2021 NIM akan berada di kisaran 4,6-4,8%. Namun dengan mempertimbangkan kondisi makro maupun kinerja internal saat ini, serta penyesuaian yang kami lakukan terhadap suku bunga dengan asumsi pada pricing yang cukup ketat dari bunga pinjaman," ujarnya.

Adapun realisasi NIM pada Juni 2021 tercatat sebesar 4,9%. Faktor utama yang mendorong pencapaian tersebut adalah perolehan CASA di level 69,6%, dimana realisasi CASA ini merupakan pencapaian yang tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Novita menegaskan hal ini dapat menekan pertumbuhan Cost of Fund yang terus dijaga, sebagai upaya dalam mengimbangi pendapatan bunga yang belum sepenuhnya mengalami recovery dikarenakan adanya pandemi.

Di masa pandemi Covid-19, perusahaan berhasil mengubah tantangan ini menjadi peluang pengembangan bisnis digital yang dimiliki, yakni BNI Mobile Banking, BNIDirect, dan BNI API. Di segmen consumer banking, BNI Mobile Banking mencatatkan jumlah pengguna hingga Juni tumbuh 57% mencapai 9,3 juta pengguna. Sementara jumlah transaksi tercatat tumbuh 54% menjadi 203,6 juta transaksi.

"Kami yakin, dengan diluncurkannya New BNI Mobile Banking pada Juli 2021 yang dilengkapi dengan berbagai fitur unggulan seperti biometric login, Mobile Tunai atau Tarik Tunai tanpa kartu, Bayar cukup dengan QRIS, Digital Loan, Top up e Wallet, pulsa dengan mudah, Bayar Tagihan sehingga dapat meningkatkan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan transaksi bagi nasabah," kata Novita.

Sementara untuk Business Banking, layanan cash management BNI (BNIDirect) yang menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan payment management, collection management, liquidity management, hingga value chain management. BNI Direct juga menunjukan pertumbuhan yang positif dimana jumlah user per Juni 2021 mencapai 68.229 perusahaan dan bisnis . Dari sisi pengguna, jumlah ini tumbuh 16,4% YoY, dan dari sisi jumlah transaksi tumbuh 175% YoY menjadi 214 juta atau lebih dari Rp 2.030 triliun.

Adapun untuk solusi API open banking, BNI telah menciptakan 283 jenis layanan yang digunakan oleh lebih dari 3.000 partner dari kalangan Fintech dan e-commerce. Dia menambahkan, transaksi di BNI saat ini sudah didominasi jaringan e-channel dan hanya 2% yang dilakukan lewat kantor cabang.


[Gambas:Video CNBC]

(rah/rah)

0 Response to "Momentum Pemulihan Ekonomi BNI Proyeksikan NIM 49 di 2021"

Post a Comment