Cerita eks Menteri era Presiden Gus Dur Sempat Pesimistis ke Mahasiswa Saat Ini yang Kaya Anak Mami

TRIBUNJABAR.ID,JAKARTA- Meski beda generasi, Rizal Ramli, mantan aktivis mahasiswa dan mantan menteri era Presiden Gus Dur optimistis mahasiswa saat ini masih kritis dan punya semangat perlawanan terhadap ketidakadilan. 

"Saya dan teman-teman mengawali gerakan anti kebodohan supaya ada wajib belajar, melawan pemerintah otoriter, kita dipenjara, ratusan kawan gak bisa jadi Pegawai Negeri, tapi semangat merubah Indonesia dari otoriter ke demokrasi tetap menjiwai," ungkap Rizal Ramli dalam Kanal YouTube Fadli Zon Official, Jumat (29/10/2021).

Rizal Ramli pernah jadi mahasiswa Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung (ITB) dan sempat jadi Wakil Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) ITB dari tahun 1976 hingga 1977.

Pada tahun 1978 ia dipenjara oleh rezim orde baru karena kritik-kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden Soeharto.

Rizal Ramli awalnya mengurai perjuangan dia dan kawan-kawan saat menjadi aktivis mahasiswa di masa pemerintahan Orde Baru.

Melihat dinamika pergerakan dan aktivis mahasiswa saat ini, ia mengaku sempat pesimistis karena mahasiswa hari ini seperti anak mami namun ternyata mereka konsen dengan permasalahan negara.

Hanya saja, menurut Rizal Ramli, hal yang membedakan antara-mahasiswa dahulu dan sekarang adalah ketidakmauan mahasiswa saat ini tergabung dalam kelompok partisan.

Baca juga: Jadi Korban Investasi Bodong, Mahasiswa di Garut Datangi Polsek Malangbong, Ngaku Rugi Miliaran

"Hari ini mahasiswa kalau kita lihat penampilan luar keliatan kayak anak mami, seolah gak peduli dengan bangsa, tapi kalau kenal lebih baik ternyata sangat konsen dengan masalah nasional tapi tidak mau partisan," ujar Rizal Ramli.

Ia juga sempat pesimistis saat ramai isu revisi Undang-undang KPK dan Undang-undang Omnibus Law. Saat itu, dia berpikir saat mahasiswa berunjukrasa, memangnya mahasiswa ngerti isi  Revisi Undang-undang KPK hingga Omnibus Law. 

"Kedua, saya pernah tanya kalian ngomongin UU KPK emang ngerti? Dia bilang 'Abang kuno, begitu tertarik kita Google 24 jam'. Begitu pula Omnibus Law. Mereka organisatoris yang hebat karena main games. Makanya Oktober hampir 50 kota mahasiswa bergerak. Ada harapan lagi, tidak selembek yang saya bayangkan," tukas Rizal Ramli.

Rizal Ramli-pun menyoroti arti milenial yang belakangan juga banyak digaungkan. Rizal Ramli mengatakan, banyak dari mahasiswa yang enggan dipanggil milenial karena ada satu dua alasan.

"'Jangan sebut kita milenial, karena milenial itu anak orang kaya sekolah bagus ngerti IT, tapi begitu diberi kekuasaan mereka merampok lebih. Kita generazi Z, lahir setelah 1995, mau HP harus kerja, mau beli pulsa mesti " katanya.

0 Response to "Cerita eks Menteri era Presiden Gus Dur Sempat Pesimistis ke Mahasiswa Saat Ini yang Kaya Anak Mami"

Post a Comment